Insiden kebocoran data kembali mengguncang publik setelah seorang hacker bernama “Zer0Byte” mengklaim telah meretas 120 juta data penduduk Indonesia. Data yang bocor meliputi NIK, nomor KK, alamat, nomor HP, dan riwayat kesehatan.

Pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera berkoordinasi dengan Microsoft dan Google Cloud untuk melakukan investigasi digital forensik. Menurut BSSN, peretasan dilakukan melalui celah keamanan pada salah satu server Kementerian Kesehatan.

Akibatnya, sejumlah layanan publik seperti BPJS Kesehatan dan PeduliLindungi sempat mengalami gangguan. Pemerintah berjanji akan mempercepat penerapan National Data Center (NDC) agar data warga lebih aman.

Pakar keamanan siber mengimbau masyarakat agar segera mengganti kata sandi dan mengaktifkan autentikasi dua faktor pada platform digital mereka. Kasus ini juga memicu perdebatan tentang pentingnya UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang selama ini dinilai belum dijalankan secara optimal.

Banjir69 , Situs banjir69


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *